Selasa, 22 November 2016

Pantai Anyer

PANTAI ANYER MEMPESONA VERSI KITA



Perayaan tahun baru 2016 bagi kami yang masih mempunyai anak bayi berusia 3 bulan adalah berdiam diri dirumah. Ya melihat kondisi jalanan dan tempat menginap yang sudah pasti ramai membuat kami tidak tertarik untuk ikut merayakan ephoria tahun baru.

Berhubung kami masih mempunyai anak- anak yang masih kecil, yang belum terikat dengan sekolah kami mempunyai kebebasan untuk liburan kapan saja, nah pas banget setelah peak seasson Tahun baru selesai, kami merencanakan untuk pergi berjalan-jalan. Dengan menyesuaikan kantong dan jarak yang dekat, kami memutuskan untuk pergi ke pantai. Dan akhirnya Anyer menjadi pilihan kami.

Berangkat Pagi sekitar jam 7 dari Cinere, kami melewati tol simatupang-serpong-Balaraja dan keluar tol serang, jalanan sangat begitu lancar, kami menikmati perjalanan, Angkasa dan Alaska sempat tertidur ketika berada didalam tol, lumayanlah supaya mereka bisa menikmati pantai setelah sampai nanti. Didalam perjalanan saya sempat browsing beberapa tempat menginap yang cocok untuk anak-anak, oh ya kali ini kami membawa anjing kesayangan kami Barney , jadi otomatis saya mencari tempat menginap yang dapat membawa anjing peliharaan. Ada beberapa tempat menginap yang sangat ramah terhadap hewan peliharaan, dan kami pun sempat datang untuk survey sambil makan siang. Nama tempatnya CINDEWULUNG, setelah kami survey kami agak kurang sreg karena posisi penginapan tersebut ada di sebelah kiri pantai, kalau melihat tempatnya sangatlah nyaman, dengan bentuk banguan baru minimalis 2 lantai  saya suka, disana juga ada kolam renang ukuran sedang posisi tepat didepan kamar-kamar, jadi kita bisa langsung nyebur dari depan kamar, hehehe.
Kami langsung dilayani oleh owner yang ramah, beliau sempat memberikan saran untuk menempatkan hewan peliharaan kami di dekat restorannya, nah bicara tentang restoran, CINDEWULUNG juga mempunyai restoran yang legendaris didaerah pantai anyer, tepatnya didepan penginapan, katanya restoran dulu yang dibangun barulah penginapan ini, akhirnya kami mencoba makan siang disana, makannya enak sekali, disini kami memesan sayur asem dan ayam goreng, rasanya enak, lumayan jadi pilihan ketika setiap restoran menawarkan makanan seafood, kita bisa mencoba makanan lain disini.





Ini dia penampakan restoran dengan tempat duduk yang unik, bisa duduk sambil menikmati angin sepoy-sepoy sehabis makan ....

Sempat beberapa lama kami mengobrol bersama Ibu owner Cindewulung, sampai akhirnya kami mohon pamit untuk survey tempat lain, karena kami mengharapakan penginapan di kanan pantai, dengan maksud biar anak-anak leluasa bermain dipantai.

Akhirnya perjalanan dilanjutkan kembali, sambil kami berhenti dipinggir pantai menikmati suasana pantai sambil browsing tempat lainnya, akhirnya setelah 2 jam kami masuk ketempat tempat penginapan lain yang ramah hewan peliharaan, jatuh pilihan kami pada hotel & condominium Lippo, Carita , walau agak oldskul tempat ini sangat pas ,posisi di depan pantai, ramah hewan peliharaan, dan bisa bernegosiasi langsung masalah harga kepada ownernya. Akhirnya kami dapat tempat dengan kamar 1 dan ruang tamu yang langsung berhadapan dengan dapur, karena kami membawa bayi sangatlah cocok bila ada dapurnya, bisa masak air panas untuk mandi, hehehe karena kamar kami menginap tidak ada air panas di dalam kamar mandi..... ya lumayanlah
oh ya, kekurangannya mungkin disini diperbolehkan penduduk berjualan bebas disekitar hotel, sehingga kadang-kadang sedikit terganggu oleh pedagang yang mengetuk pintu dan menawarkan dagangannya, ya harus bawa uang lebih karena kadang-kadang tergoda oleh penawaran petai yang menjuntai dengan harga relatif murah, hehehe

Ini penampakan kami pagi-pagi ketika bangun tidur langsung menikmati pantai sambil bermain pasir bebas sekali, ini liburan yang sangat menyenangkan, dipantai yang bagus, anak-anak bermain leluasa, hewan peliharaan bisa bermain air juga.



Kalau ada rencana lagi, pasti mau sekali menginap lagi di LIPPO condominium Carita, banyak pilhan dan ukuran kamar , yang paling penting bisa bernegosiasi harga, dan bebas hewan peliharaan.


road trip Jakarta - Jawa Timur ( Tulungagung )

ROAD TRIP TO JAWA TIMUR 


Setelah sekian lama akhirnya bisa menulis perjalanan kami dari Jakarta ke Jawa Timur yang di lakukan pada Oktober 2015 lalu.
Kebetulan mendapatkan tawaran pekerjaan oleh saudara di Tulung Agung sebagai Juri acara Fashion show, Akhirnya dengan nekat kami berencana berangkat sekeluarga dengan menggunakan mobil. Padahal kondisiku pada saat itu pasca melahirkan, baru saja 2 minggu anak ke 3 kami lahir .
Tidak tahu kenapa ephoria saya pasca melahirkan sangat tinggi, entah keadaan mood yang suntuk dan bosan pasca melahirkan membuat saya semangat untuk melakukan perjalanan ini. Menurut saya mungkin ini bisa membuat pikiran saya fresh, karena sudah lama tidak jalan-jalan. hehehe..

Keluarga kecilku, Angkasa 4 tahun , dan Alaska (bibi) 3 tahun serta Wangsa bayi 2 minggu kami bawa, didalam mobil Livina kami kondisikan sangat nyaman untuk bayi dan anak-anak, disebelah suamiku yang menyetir kami letakan car seat untuk Angkasa, dan saya duduk dibelakang bersama Alaska dan bayi (Wangsa) yang sudah kami sediakan kasur kecil agar dia bisa tidur dengan nyaman, dan saya pun gampang memberikan ASI.



Perjalanan kami lakukan pukul 7 pagi dari rumah di daerah Cinere, kami masuk tol Cipali, pada saat itu tol Cipali baru saja dibuka, sehingga tol sangat sepi sekali, banyak rest area yang belum jadi, kami berkendara sangat santai, karena kondisi jalan tol ada sebagian yang masih dibenahi.
Dengan menggunakan bekal google map suami tampak pede memimpin perjalanan ini. Kadang-kadang sinyal GPS suka hilang membuat kami menepi sebentar dan merefresh kembali.

Setelah keluar dari tol cipali kami masuk pantura, anak anak yang tadinya masih betah dimobil sudah mulai bosan, Keadaan jalur pantura pada saat itu macet sambil mencari-cari tempat makan yang nyaman untuk anak-anak, saya melihat ke kanan dan ke kiri, tampak selama perjalanan terlihat spanduk kecil nama sebuah restoran " Pringsewu ", kami sendiri belum pernah kesana,dan kekita kami sampai melihat tempat tersebut kami pun sepakat untuk berhenti makan dan basuh- basuh anak-anak karena waktu itu waktu menunjukan pukul 6 sore. Pringsewu menjadi tempat kami sementara selonjoran kaki dan anak-anak bermain, karena disana ada fasilitas permainan dan becak mini yang bisa di mainkan anak-anak, sementara saya dan suami istirahat anak-anak bermain sebentar.

Ketika waktu menunjukan jam 7 malam, kami melanjutkan perjalanan kembali, tidak lama Angakasa dan Alaska didalam mobil, mereka sudah terlelap tidur , Suami tetap ingin melanjutkan perjalanan agar kami bisa sampai di Salatiga baru kami menginap disana. Dengan referensi dari kakak di Jakarta kami mendapatkan tempat menginap yang murah meriah di Salatiga bernama Hotel PuspaSari di jalan sinoman tempel, Sidorejo Salatiga , dengan berbekal Google map kami mencari hotel tersebut , sampai disana waktu menunjukan pukul 01.00 malam, dan kami langsung mencari kamar dan memasukan barang-barang.Saya sempat membersihkan dot dan mesterilizerkan agar besok pagi bisa dipakai, malam ini Wangsa tidur mimik ASI dulu. Suasan hotel cukup lumayan untuk beristirahat karena posisi kamar yang langsung ada terasnya sehingga mobil bisa diletakan didepan kamar kita, kondisi kamar bersih dan pelayanan juga ramah. Yang membuat senang adalah harga kamar disitu lumayan murah, untuk semalam rate kamar hanya 100 ribu dengan mendapatkan sarapan nasi goreng untuk berdua. Saya pun senang sekali paling tidak kami bisa tidur dengan nyaman , sambil selonjoran menonton tivi sebentar suami saya tiba-tiba ingin makan nasi goreng, dengan berjalan sebentar kedepan hotel, mencari tukang nasi goreng gerobak, ternyata harganya bikin kami senang lagi, porsi nasigorengnya sebungkus banyak sekali, dan isinya sudah telor, paru dan ayam harganya cuma sepuluh ribu saja. Ternyata Salatiga membuat kami irit total, hehehe... we love Salatiga.

Setelah pagi jam 8 kami siap berangkat dari hotel Puspasari, rencana kami mencari sarapan tradisional disana sambil melakukan perjalanan ke arah Jawa Timur, ternyata tidak lama kami berjalan kami menemukan seorang ibu-ibu penjual makanan dan kami memutuskan untuk berhenti
Nama makanannya Sego bubur, rasanya manis ,sambil makan kami sempat mengobrol bersama ibu penjual dan menanyakan arah menuju Jawa Timur dengan menggunakan jalur cepat.
Jalur yang diberikan Ibu tersebut kami sesuaikan dengan google maps, ternyata sesuai, akhirnya kami melewati jalur cepat, memotong menuju Boyolali - Ngawi dan ternyata sepanjang jalan itu kami masih melewati sawah dan suasana yang asri, sampai akhirnya kami melewati jalur yang akan menjadi tol penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur yang katanya nanti jadi pada tahun tahun 2017 dan bisa ditempuh hanya dalam waktu 2,5 jam saja.
Perjalanan cukup panjang, kami sempat beberapa kali berhenti dan berfoto, entah untuk buang air kecil ataupun istirahat sebentar . pokoknya perjalanan kali ini kami buat senyaman mungkin karena kami membawa anak-anak yang gampang bosan berlama-lama di dalam mobil.

Akhirnya kami sampai di Madiun jam 1 siang, pas banget berhubung kami di Madiun, kami ingin mencicipi pecel Madiun langsung dari kotanya, sambil melihat-lihat jalanan kami mencari tempat makan yang nyaman untuk anak- anak, hingga sampailah disatu tempat lumayan nyaman, karena parkirn cukup luas dan tempat makan ini terbuat dari bambu-bambu sehingga kami bisa istirahat sejenak sambil lesehan, perjalanan begitu menyenangkan dan anak-anak makan dengan lahap.


Dan, setelah lama duduk-duduk kami akhirnya melanjutkan perjalanan kembali ke Tulungaggung, Tetap berpatokan dengan google maps kami akhirnya sampai dikota Tulungagung pukul 6 sore,suasana kota kabupaten yang tenang dan nyaman begitu terasa ketika memasuki gerbang selamat datang, kami begitu menikmati momen-momen nmenuju kampung halaman suami saya. Dan akhirnya  memasuki kota Tulungagung kami merapat kerumah keluarga yang dirawat oleh salah satu kerabat kami, rumah tersebut berada didaerah Kenayan, posisi rumah sangat pas sekali dekat dengan jalur kereta tepat di belakang rumah kami. Sehingga sering ada atmosfir suara kereta yang membuat saya sering kangen ketika sudah berada di Jakarta.

Nah, perjalanan akan berlanjut di halaman berikutnya, kuliner dan jalan-jalan di kota Tulungaggung-Jawa Timur..... see ya guys