Senin, 29 Mei 2017

JOGJAKARTA aku kembali lebih dewasa

PART I



Ketika waktu terasa berhenti, ketika tidak ada satupun manusia yang bisa diajak berbicara, sahabat, saudara, ataupun kerabat bagaikan mahluk yang tidak akan pernah mengerti perasaanku saat itu.

January 2017

Hari itu kuberanikan pergi meninggalkan Jakarta, dengan modal nekat dan uang meminjam seorang sahabat, aku pergi ke Jogja dengan menggunakan bus kota , Malam jam 20.30 aku berada di terminal lebak bulus Jakarta, terlihat disitu beberapa bus antar kota sedang menunggu penumpangnya, dengan tiket sebesar 220 ribu aku mendapat bus lumayan nyaman, berhubung saat itu adalah arus mudik habis tahun baru jadi harga sedikit naik, sebenarnya aku bisa membeli dibawah harga itu.  Tepat jam 20.30 namaku dipanggil , aku tengah duduk di warung kopi sambil mencharge handpone, berdiri dan menuju bus yang dimaksud. Kebetulan kursi ku kosong sebelahnya , jadi aku bisa duduk dengan leluasa, kumelihat sekeliling, aku mencari penumpang wanita yang bisa kuajak bicara nantinya. Lama aku merenung didalam bus malam yang sudah dimatikan lampunya, ku teringat ke tiga anakku yang kutinggalkan begitu saja. Kuteringat anak bungsuku yang baru saja sembuh sakit demam berdarah. Tak disangka air mata ku mengalir begitu saja mengingat kesakitan itu, di dalam bus itu  yang nantinya aku sendiri tidak tau harus kemana.
Selama perjalanan ini aku bertemu dengan penumpang bus wanita, kami mengobrol pada saat bus berhenti untuk makan, salah satu wanita yang kukenal itu bekerja sebagai SPG di sebuah mall di Jakarta, yang selalu pulang tiap satu minggu sekali karena harus bergantian merawat Ibunya yang sedang sakit, Salah satu wanita lagi adalah pekerja malam di diskotek Jakarta, pulang untuk menemui keluarga yang bertahun tahun tidak saling menyapa. Aku merenung melihat ke dua wanita yang kuajak bicara , bahwa sebenarnya mereka adalah wanita –wanita yang diciptakan kuat dengan masalah mereka masing –masing, bahwa malam itu aku bisa sedikit tersenyum.Keesokan harinya aku sudah tidak bertemu mereka lagi, karena mereka harus turun di cilacap, sedangkan aku harus meneruskan perjalanan ke Jogjakarta.
Pukul 13.00 bus ku sampai di Jogjakarta, disebuah terminal jogja, demi mengirit uang aku mencoba naik busway dari sana menuju malioboro, aku menunggu cukup lama , terlihat ada seorang bapak bapak yang tersenyum sendiri kerah ku, dengan kagok kubalas senyuman itu biasa saja. Pelan pelan dia mengajak aku berbicara, menanyakan darimana dan nama siapa, aku sudah mulai berasa tidak suka dengan kondisi ini , karena pelan pelan dia mendekat kearah ku duduk disebelah, makin aku takut dan berusaha berdiri untuk pindah, kebetulan didalam bus itu hanya aku, bapak itu dan seorang ibu ibu, aku meminta kondektur untuk memberitahuku apabila sudah dekat tujuanku, tiba tiba Bapak itu menawarkan diri untuk aku mengantarkan, dengan tegas aku menolak tawarannya, Ibu melihat kearah aku, kemudian sepontan aku bertanya ibu itu turun dimana, dan Ibu itu pun spontan bilang di malioboro, pas sekali ujar ku,. Aku pun menolak tawaran bapak itu, dan segera turun bersama Ibu tadi, dan Ibu itu menasehati aku bahwa untuk berhati hati bila berjalan sendirian, setelah itu kami bercerita tentang tujuan ke Jogjakarta, ternyata Ibu itu pedagang baju online yang hendak belanja di pasar Beringharjo , akhirnya kami bersepakat untuk sharing taxi menuju pasar Beringharjo.

MALIOBORO , JANUARY 2017

Hujan lebat tiba tiba mengguyur Jogja, Aku berpisah dengan Ibu yang baik hati itu di pasar BERINGHARJO , Aku berfikir ,ingin mencari tempat duduk dan mencoba googling mencari penginapan murah. Hujan deras tidak menghalangi semuanya, aku berlari sepanjang jalan Malioboro, sambil menyelamatkan laptop dan kamera yang kugulung didalam tas , aku melihat kearah kanan dan kiri terlihat beberapa tempat makan , tapi menurutku kurang nyaman, aku mencari tempat dengan hotspot kencang sambil aku bisa minum kopi hangat, akhirnya jatuhlah pilihanku di starbucks malioboro, aku memesan hot capucino dengan baju yang setengah basah aku dilayani oleh waiters dengan ramah , suasana starbucks di malioboro ini cukup ramai , tapi dengan akses 2 lantai ,aku mencoba naik keatas untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman karena aku memprediksikan kemungkinan lama berada disini, mencari penginapan sesuai dengan budgetku.

sampai akhirnya aku sudah tidak sabar dan bertanya kepada waiters  starbucks kira kira penginapan didaerah sini yang relatif murah dimana saja, waiters tersebut menjelaskan dengan sangat ramah dan  mengarahkan ku begitu jelas ke arah tujuan.
Akhirnya, dengan nekat seusai arahan mbak waiters yang baik hati, aku keluar dari starbucks menuju jalan yang dimaksud , tidak beda beberapa gank dari starbucks aku mulai menelusuri jalan, terlihat beberapa hotel dan terpampang harga , aku berjalan sambil berfikir bahwa harga tersebut tidak sesuai dengan budgetku, pada akhirnya aku masuk lagi kerah gank sempit , tiba tiba aku bertemu dengan seorang anak kecil yang bertanya kepadaku, mau cari penginapan mba? , aku langsung saja menjawab, mau! Ada ngk budget dibawah seratus ribu ? , anak kecil tersebut mengajak aku untuk ikut, kuikuti dia menuju sebuah rumah dengan halaman yang penuh dengan jemuran , penginapan yang berbentuk rumah tersebut tertutup dibelakang jemuran. Walau sedikit kaget aku melihat penginapan yang seperti ini, tapi tidak mengurungkan niatku ketika ku melihat rumah penginapan ini cukup bersih , aku bertemu dengan yang punya penginapan , aku melihat kamar dengan ukuran 5 x 4 meter dan sebuah kipas angin menurutku lumayanlah, karena aku memilih untuk banyak aktivitas diluar kamar dari pada didalam kamar.

aku terduduk diam, menutup pintu kamar....
Dikamar ini aku kembali sendiri...
Memikirkan besök harus ada yang aku kerjakan.

TO BE CONTINUED


Tiada berbeda apa yang ku rasakan

Tajam menusuk tak beralasan

Kita sudah dingin hati


Dulu kita pernah saling memahami

Sekian merasa telah menyakiti

Kita telah lupa rasa

(Raisa-Isnaya)

Minggu, 28 Mei 2017

BATU SECRET ZOO, MALANG

PART III

Road Trip to JAWA TIMUR

Kebetulan kami berada di Tulungagung, jadi tak ada salahnya menyempatkan diri untuk ke Malang, karena jarak antara Tulungagung -Malang kurang lebih 3 jam perjalanan dengan mobil, kami memilih berangkat jam 6 pagi dari Tulungagung agar sampai di Malang tidak terlalu siang.
Sesampainya di Malang kami langsung menuju daerah Batu, dengan rute jalan yang menanjak seperti di puncak, jawa barat, udara sejuk sekali, kami sengaja mematikan ac agar dpt menikmati udara Batu, dan tidak terasa kami sudah sampai di gerbang Secret Zoo.
oh ya kebetulan perjalanan ini kami membawa bayi berumur 2 minggu, ya saya baru saja melahirkan anak ke 3, tapi karena antusias yang tinggi untuk jalan -jalan sepertinya hal hal yang negatif tidak mempengaruhi, kebetulan juga di Tulungagung ada orangtua atau uti nya anak-anak saya, yang bisa membantu bila saya kerepotan mengurus kedua kakaknya.
Nah kami juga datang batu, Malang beramai ramai, jadi saya terasa tenang membawa bayi .

oke akhirnya kita sampai di Batu Secret Zoo, kebetulan kami datang pada saat hari biasa, jadi tiket masuk sebesar 75 ribu rupiah, kalau hari sabtu dan minggu menjadi 105 ribu rupiah. Harga termasuk  murah untuk lahan kebun binatang dan tempat bermain yang katanya sekitar 14 hektar ini.


Pertama kali saya melihat kebun binatang di Indonesia sangat bersih dan inovatif.
Pengelompokan hewannya pun sangat tertata sesuai dengan habitatnya.
Proses pengunjung melihat hewan tersebut juga digiring secara nyaman, pertama tama kita disugukan dengan melihat hewan monyet digabungkan dalam satu ruangan mirip ruang kelas sekolah, lucu dan kreatif idenya.
nah pas banget nih, kebetulan anak kedua saya ,kadang-kadang enggan kesekolah, dengan spontan saya bilang kepada Bibi, " itu lihat, Monkey aja sekolah..masa bibi ngk mau sekolah ?! . Walau Bibi cuma bilang 'oo" ternyata hal ini selalu diingatnya sampai sekarang. Bibi sekarang mulai rajin untuk sekolah. hehehe " monkey aja pintar..Bibi lebih pintar dong .."

Sambil jalan dan bercengkrama kami melewati terowongan dengan penataan jalan setapak dengan posisi kanan dan kiri adalah hewan-hewan yang di letakan disuatu tempat kayu berbentuk rumah dengan pagar yang tidak terlalu tinggi, sehingga anak-anak bisa melihat dengan jelas. Dan  sayapun gampang menjelaskan kepada anak-anak hewan apa yang sedang dilihat.



tidak terasa waktu sudah menunjukan sore hari, anak anak sangat enjoy sekali, tapi saya sudah kecapean,sambil istirahat selonjoran kaki, saya melihat banyak yang lewat menggunakan e bike dan segway, ternyata di sini juga ada penyewaannya, sehingga kita tidak terlalu capek meneruskan perjalanan.
Batu secret Zoo ini sangat luas sekali sepertinya tidak cukup seharian kesana, tapi gampang kok disini juga disediakan hotel yang didesain berbentuk pohon raksasa yang bernama hotel pohon inn, tepat dilingkungan Batu Secret Zoo.

Karena kami hendak segera pulang ke jakarta esokannya, jadi kami sore itu harus segera pulang ke Tulungagung.
Hari itu kami sangat sangat puas dan anak anak terlihat happy sekali, senang sekali kami diajak ke Malang oleh mba Dwi, menyempatkan untuk ke Batu secret Zoo, makasi ya mba....semoga kita bisa bertemu lagi jalan-jalan ke Malang.




TULUNGAGUNG kesederhanaan yang membuat rindu

PART II

 Setelah perjalanan kita road trip dari Jakarta menuju Tulungagung ( baca di blog sebelumnya ROAD TRIP TO JAWA TIMUR ) akhirnya, sampai juga kami dan disambut oleh keluarga dari rumah di jalan kanayan, sambutan begitu hangat dari mba Memey dan mas Allen, yang membuat capek kami mendadak hilang, baru saja datang kami sudah ditawari dengan sate khas tulungagung, pas banget posisi sate tersebut ada di belakang rumah tepatnya jalan Kanayan belakang rel kereta api,namanya sate Pak Gendut, bumbunya sangat khas karena memakai petis dan kecap asli Tulungagung merk Kuda hanya ada di disini, kebetulan, karena sangat menikmati rasa sate yang khas , saya sampai lupa untuk mengabadikan dengan foto.

Salah satu kuliner khas Tulungaggung adalah Nasi Lodoh mirip dengan kare ayam, ayamnya ayam kampung. Rasa yang ditawarkan tawarkan agak manis beda dengan kare ayam padang yang pedas. Ini adalah suguhan makanan kedua ketika kami datang kesini dan diundang oleh tante yang bernama mbak Dwi.
Di tulungagung bila kita kesana, tidk akan pernah kelaparan, karena banyak berbagai makanan yang tetap buka hingga tengah malam, ada makanan bernama sompil , lontong yang disiram sayur lodeh rasanya manis juga, berhubung lidah saya adalah sumatera jadi sukanya yang pedas, sangat pedas, hehehe

Hari berikutnya kami menuju sebuah candi, bernama candi Gayatri terletak di daerah Boyolangu, dari rumah dijalan kenayan menuju boyolangu tidak terlalu jauh , karena ingin memperkenalkan situs dan sejarah kepada anak anak kami menyempatkan diri kesana


Entah kenapa berada di Tulungagung membuat saya betah, walau saya bukan asli orang Jawa. Athmosfer kabupaten ini sangat nyaman dan tertib, tidak terlalu crowded dan sedikit sekali saya menemukan kemacetan disini.

Udara sekitar pun masih terasa segar, sehingga kami menyempatkan diri unutk bermain di alun-alun kota Tulungagung, sepertinya anak-anak sangat menyukai tempat ini, karena terlihat bersih dan nyaman, mereka bisa bermain dengan burung merpati dan memberikan makanan sesuka hati.


Semoga dengan kita pulang ke kampung mertua kali ini berbekas dihati cucu cucunya.

Selanjutnya , saya akan menceritakan kunjungan kami ke Malang....BATU SECRET ZOO

Selasa, 22 November 2016

Pantai Anyer

PANTAI ANYER MEMPESONA VERSI KITA



Perayaan tahun baru 2016 bagi kami yang masih mempunyai anak bayi berusia 3 bulan adalah berdiam diri dirumah. Ya melihat kondisi jalanan dan tempat menginap yang sudah pasti ramai membuat kami tidak tertarik untuk ikut merayakan ephoria tahun baru.

Berhubung kami masih mempunyai anak- anak yang masih kecil, yang belum terikat dengan sekolah kami mempunyai kebebasan untuk liburan kapan saja, nah pas banget setelah peak seasson Tahun baru selesai, kami merencanakan untuk pergi berjalan-jalan. Dengan menyesuaikan kantong dan jarak yang dekat, kami memutuskan untuk pergi ke pantai. Dan akhirnya Anyer menjadi pilihan kami.

Berangkat Pagi sekitar jam 7 dari Cinere, kami melewati tol simatupang-serpong-Balaraja dan keluar tol serang, jalanan sangat begitu lancar, kami menikmati perjalanan, Angkasa dan Alaska sempat tertidur ketika berada didalam tol, lumayanlah supaya mereka bisa menikmati pantai setelah sampai nanti. Didalam perjalanan saya sempat browsing beberapa tempat menginap yang cocok untuk anak-anak, oh ya kali ini kami membawa anjing kesayangan kami Barney , jadi otomatis saya mencari tempat menginap yang dapat membawa anjing peliharaan. Ada beberapa tempat menginap yang sangat ramah terhadap hewan peliharaan, dan kami pun sempat datang untuk survey sambil makan siang. Nama tempatnya CINDEWULUNG, setelah kami survey kami agak kurang sreg karena posisi penginapan tersebut ada di sebelah kiri pantai, kalau melihat tempatnya sangatlah nyaman, dengan bentuk banguan baru minimalis 2 lantai  saya suka, disana juga ada kolam renang ukuran sedang posisi tepat didepan kamar-kamar, jadi kita bisa langsung nyebur dari depan kamar, hehehe.
Kami langsung dilayani oleh owner yang ramah, beliau sempat memberikan saran untuk menempatkan hewan peliharaan kami di dekat restorannya, nah bicara tentang restoran, CINDEWULUNG juga mempunyai restoran yang legendaris didaerah pantai anyer, tepatnya didepan penginapan, katanya restoran dulu yang dibangun barulah penginapan ini, akhirnya kami mencoba makan siang disana, makannya enak sekali, disini kami memesan sayur asem dan ayam goreng, rasanya enak, lumayan jadi pilihan ketika setiap restoran menawarkan makanan seafood, kita bisa mencoba makanan lain disini.





Ini dia penampakan restoran dengan tempat duduk yang unik, bisa duduk sambil menikmati angin sepoy-sepoy sehabis makan ....

Sempat beberapa lama kami mengobrol bersama Ibu owner Cindewulung, sampai akhirnya kami mohon pamit untuk survey tempat lain, karena kami mengharapakan penginapan di kanan pantai, dengan maksud biar anak-anak leluasa bermain dipantai.

Akhirnya perjalanan dilanjutkan kembali, sambil kami berhenti dipinggir pantai menikmati suasana pantai sambil browsing tempat lainnya, akhirnya setelah 2 jam kami masuk ketempat tempat penginapan lain yang ramah hewan peliharaan, jatuh pilihan kami pada hotel & condominium Lippo, Carita , walau agak oldskul tempat ini sangat pas ,posisi di depan pantai, ramah hewan peliharaan, dan bisa bernegosiasi langsung masalah harga kepada ownernya. Akhirnya kami dapat tempat dengan kamar 1 dan ruang tamu yang langsung berhadapan dengan dapur, karena kami membawa bayi sangatlah cocok bila ada dapurnya, bisa masak air panas untuk mandi, hehehe karena kamar kami menginap tidak ada air panas di dalam kamar mandi..... ya lumayanlah
oh ya, kekurangannya mungkin disini diperbolehkan penduduk berjualan bebas disekitar hotel, sehingga kadang-kadang sedikit terganggu oleh pedagang yang mengetuk pintu dan menawarkan dagangannya, ya harus bawa uang lebih karena kadang-kadang tergoda oleh penawaran petai yang menjuntai dengan harga relatif murah, hehehe

Ini penampakan kami pagi-pagi ketika bangun tidur langsung menikmati pantai sambil bermain pasir bebas sekali, ini liburan yang sangat menyenangkan, dipantai yang bagus, anak-anak bermain leluasa, hewan peliharaan bisa bermain air juga.



Kalau ada rencana lagi, pasti mau sekali menginap lagi di LIPPO condominium Carita, banyak pilhan dan ukuran kamar , yang paling penting bisa bernegosiasi harga, dan bebas hewan peliharaan.


road trip Jakarta - Jawa Timur ( Tulungagung )

ROAD TRIP TO JAWA TIMUR 


Setelah sekian lama akhirnya bisa menulis perjalanan kami dari Jakarta ke Jawa Timur yang di lakukan pada Oktober 2015 lalu.
Kebetulan mendapatkan tawaran pekerjaan oleh saudara di Tulung Agung sebagai Juri acara Fashion show, Akhirnya dengan nekat kami berencana berangkat sekeluarga dengan menggunakan mobil. Padahal kondisiku pada saat itu pasca melahirkan, baru saja 2 minggu anak ke 3 kami lahir .
Tidak tahu kenapa ephoria saya pasca melahirkan sangat tinggi, entah keadaan mood yang suntuk dan bosan pasca melahirkan membuat saya semangat untuk melakukan perjalanan ini. Menurut saya mungkin ini bisa membuat pikiran saya fresh, karena sudah lama tidak jalan-jalan. hehehe..

Keluarga kecilku, Angkasa 4 tahun , dan Alaska (bibi) 3 tahun serta Wangsa bayi 2 minggu kami bawa, didalam mobil Livina kami kondisikan sangat nyaman untuk bayi dan anak-anak, disebelah suamiku yang menyetir kami letakan car seat untuk Angkasa, dan saya duduk dibelakang bersama Alaska dan bayi (Wangsa) yang sudah kami sediakan kasur kecil agar dia bisa tidur dengan nyaman, dan saya pun gampang memberikan ASI.



Perjalanan kami lakukan pukul 7 pagi dari rumah di daerah Cinere, kami masuk tol Cipali, pada saat itu tol Cipali baru saja dibuka, sehingga tol sangat sepi sekali, banyak rest area yang belum jadi, kami berkendara sangat santai, karena kondisi jalan tol ada sebagian yang masih dibenahi.
Dengan menggunakan bekal google map suami tampak pede memimpin perjalanan ini. Kadang-kadang sinyal GPS suka hilang membuat kami menepi sebentar dan merefresh kembali.

Setelah keluar dari tol cipali kami masuk pantura, anak anak yang tadinya masih betah dimobil sudah mulai bosan, Keadaan jalur pantura pada saat itu macet sambil mencari-cari tempat makan yang nyaman untuk anak-anak, saya melihat ke kanan dan ke kiri, tampak selama perjalanan terlihat spanduk kecil nama sebuah restoran " Pringsewu ", kami sendiri belum pernah kesana,dan kekita kami sampai melihat tempat tersebut kami pun sepakat untuk berhenti makan dan basuh- basuh anak-anak karena waktu itu waktu menunjukan pukul 6 sore. Pringsewu menjadi tempat kami sementara selonjoran kaki dan anak-anak bermain, karena disana ada fasilitas permainan dan becak mini yang bisa di mainkan anak-anak, sementara saya dan suami istirahat anak-anak bermain sebentar.

Ketika waktu menunjukan jam 7 malam, kami melanjutkan perjalanan kembali, tidak lama Angakasa dan Alaska didalam mobil, mereka sudah terlelap tidur , Suami tetap ingin melanjutkan perjalanan agar kami bisa sampai di Salatiga baru kami menginap disana. Dengan referensi dari kakak di Jakarta kami mendapatkan tempat menginap yang murah meriah di Salatiga bernama Hotel PuspaSari di jalan sinoman tempel, Sidorejo Salatiga , dengan berbekal Google map kami mencari hotel tersebut , sampai disana waktu menunjukan pukul 01.00 malam, dan kami langsung mencari kamar dan memasukan barang-barang.Saya sempat membersihkan dot dan mesterilizerkan agar besok pagi bisa dipakai, malam ini Wangsa tidur mimik ASI dulu. Suasan hotel cukup lumayan untuk beristirahat karena posisi kamar yang langsung ada terasnya sehingga mobil bisa diletakan didepan kamar kita, kondisi kamar bersih dan pelayanan juga ramah. Yang membuat senang adalah harga kamar disitu lumayan murah, untuk semalam rate kamar hanya 100 ribu dengan mendapatkan sarapan nasi goreng untuk berdua. Saya pun senang sekali paling tidak kami bisa tidur dengan nyaman , sambil selonjoran menonton tivi sebentar suami saya tiba-tiba ingin makan nasi goreng, dengan berjalan sebentar kedepan hotel, mencari tukang nasi goreng gerobak, ternyata harganya bikin kami senang lagi, porsi nasigorengnya sebungkus banyak sekali, dan isinya sudah telor, paru dan ayam harganya cuma sepuluh ribu saja. Ternyata Salatiga membuat kami irit total, hehehe... we love Salatiga.

Setelah pagi jam 8 kami siap berangkat dari hotel Puspasari, rencana kami mencari sarapan tradisional disana sambil melakukan perjalanan ke arah Jawa Timur, ternyata tidak lama kami berjalan kami menemukan seorang ibu-ibu penjual makanan dan kami memutuskan untuk berhenti
Nama makanannya Sego bubur, rasanya manis ,sambil makan kami sempat mengobrol bersama ibu penjual dan menanyakan arah menuju Jawa Timur dengan menggunakan jalur cepat.
Jalur yang diberikan Ibu tersebut kami sesuaikan dengan google maps, ternyata sesuai, akhirnya kami melewati jalur cepat, memotong menuju Boyolali - Ngawi dan ternyata sepanjang jalan itu kami masih melewati sawah dan suasana yang asri, sampai akhirnya kami melewati jalur yang akan menjadi tol penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur yang katanya nanti jadi pada tahun tahun 2017 dan bisa ditempuh hanya dalam waktu 2,5 jam saja.
Perjalanan cukup panjang, kami sempat beberapa kali berhenti dan berfoto, entah untuk buang air kecil ataupun istirahat sebentar . pokoknya perjalanan kali ini kami buat senyaman mungkin karena kami membawa anak-anak yang gampang bosan berlama-lama di dalam mobil.

Akhirnya kami sampai di Madiun jam 1 siang, pas banget berhubung kami di Madiun, kami ingin mencicipi pecel Madiun langsung dari kotanya, sambil melihat-lihat jalanan kami mencari tempat makan yang nyaman untuk anak- anak, hingga sampailah disatu tempat lumayan nyaman, karena parkirn cukup luas dan tempat makan ini terbuat dari bambu-bambu sehingga kami bisa istirahat sejenak sambil lesehan, perjalanan begitu menyenangkan dan anak-anak makan dengan lahap.


Dan, setelah lama duduk-duduk kami akhirnya melanjutkan perjalanan kembali ke Tulungaggung, Tetap berpatokan dengan google maps kami akhirnya sampai dikota Tulungagung pukul 6 sore,suasana kota kabupaten yang tenang dan nyaman begitu terasa ketika memasuki gerbang selamat datang, kami begitu menikmati momen-momen nmenuju kampung halaman suami saya. Dan akhirnya  memasuki kota Tulungagung kami merapat kerumah keluarga yang dirawat oleh salah satu kerabat kami, rumah tersebut berada didaerah Kenayan, posisi rumah sangat pas sekali dekat dengan jalur kereta tepat di belakang rumah kami. Sehingga sering ada atmosfir suara kereta yang membuat saya sering kangen ketika sudah berada di Jakarta.

Nah, perjalanan akan berlanjut di halaman berikutnya, kuliner dan jalan-jalan di kota Tulungaggung-Jawa Timur..... see ya guys